Jumat, 02 September 2016

Jendela Yang Terbuka

saat itu hujan di sore hari yang sepi,jauh dari perbatasan dunia ada yang terpaku tersenyum memandang wajah tua di depan kaca,sudahkah kau puas tentang dunia?
berhari-hari yang lewat begitu cepat detak yang begitu berharga di tiap detik waktu,belum begitu senja,lalu tanganmu gemetar menyentuh selembar kain dari jendela yang terbuka.
nostalgia lama tentang lampau dingin menyerap kulitmu ku berikan selimut penghangat di bukit.
jari-jemari yang kaku pikirkan jenuh liputi langit,dan hari ini masih hujan.

aku dan kamu sebelum semuanya berlalu,ada cinta yang hening tanpa dekapanmu,pelukan hampa para perindu,dimana kamu berada?
surga,begitu katanya menyapa senja yang pergi gelap pun datang,hatimu membeku kelam di keriuhan zaman,jujur saja ada yang berhenti sebelum semuanya kacau menjadi bingung.
cahaya dari malaikat bayangan setan muncul di mimpimu,pilihlah jalan kembali atau maju ke depan.
pahamilah dengung nadi urat yang memutus oleh garis lebar nyawa berkabut larva,

indah pelangi berkata lain setalah malam datang ada rasa rindu yang berkepanjangan jangan atau lupakanlah sementara saja jika segala usai berisi emosi,mati di usia dini menyerah begitu saja.
jika dunia semakin marah pembatas jalanan akan patah,apa selanjutnya?

Minggu, 07 Februari 2016

True History

Osama bin Laden, Al-Qaeda or other terrorist.
in fact they never existed, as did World War 1 & 2 it is merely acting, their soldiers fought "an on the battlefield while the big boss of them are good friends with the enemy, I will find it funny when the time sitting in school and listen to the history of mankind, a period called the cave.
born of the knights Templars who destroy the earth from Europe and the Jews were deceived, they learn witchcraft or satanism see the symbols of their hands American officials.
or we become slaves in the UN led by America and throughout the hemisphere must be subject to them.
many babble we hear celotehmu not stupid.
we just want to make peace with the past you rusaki the moment.
we are simply trying to make a hand without bloodshed, but if you skip this line then see what happens in four phases to this.

Sendu Malam ini

                 Sendu malam ini


Lama bergelut dengan malam akhirnya mata ini tak mau terlelap dalam gelap,masih merindukan esok pagi yang cerah untuk di tatap,aku tak sabar lagi apakah esok ada sebuah nama yang menempel di papan pengumuman,menunggu satu tangga ini lelah kawan. Banyak perjuangan yang di lalui sampai detik ini,dari juli sampai desember kebayang yang seharusnya udah dua tangga di lewati malah belum,gemetar kakiku untuk melangkah namun karena dorongan dari merekalah sampai disini memeluk kasih sayang yang jauh dari pelupuk mata.

 Aku percaya semuanya sudah di takdirkan seperti jalan cerita yang semestinya,dari kisah koin lima ratus perak,dari situlah membuat aku semakin percaya bahwa apa yang kita miliki akan kembali pada diri kita begitupun sebaliknya.


Lama tak bersama kalian buat merindu tak kesampaian setahun sekali berkumpul bersama para pemilik masa depan,ada orang yang mencintai kita apa adanya dan pergi tanpa pamit.
karena kebosanan yang aku ciptakan belum menemukan ruang pas di hatimu wanita

Kamis, 07 Januari 2016

Episod 2016

Jumat
01 January
00.05 WITA

Entah kenapa?
Mungkin aku makhluk yang paling aneh sedunia,yang nggak suka sama yang namanya keramaian.
Orang pada pusing mondar-mandi sana sini aku malah berdiam diri di kamar yang baru aku tempatin.
Suasananya pun berbeda ngga kayak kamar aku yang dulu,yang masih classic dengan design berbeda dari biasanya,suka aja sama hal-hal yang menurut aku mengandung histori dalam hidup.
Kenalin aku pecandu ketinggian dari langit banda neira yang kerjanya suka menulis kejadian yang terjadi begitu saja dalam hidup sebagai kenangan buat masa depan yang menanti di ujung jalan kota kuno peradaban dunia kala lalu.
Itulah dia namanya banda neira,kota kecil dengan sejuta cerita.
Hari ini tepatnya malam pergantian tahun di 2016,aku masih duduk dengan manis bersama laptop kesayangan menulis cerita ini begitulah jari yang ku kagumi,milikmu ciptaan yang tak setara dengan apapun di muka bumi ini tak sempurna tapi melengkapi bagaikan rasi bintang di langit malam hari.
Dunia boleh punya sejarah yang begitu hebat begitu pula diriku dengan sejarah yang aku ciptakan dengan jiwa,mata yang sering bercerita bagaimana indahnya dunia bagaikan kamera yang sempurna menjepret tiap ia berkedip,mungkin malam ini para awan mulai marah akibat ulah manusia yang terlalu pesta pora dan terbaik menurut apa yang dia lakukan tak banyak namun setengah penduduk dunia sekarang sedang bersuka cita menyambut kedatangan tahun yang baru,namanya juga manusia berbeda presepsi dan tujuan yang di gariskan oleh takdirnya.
Sudahlah lupakan saja karena aku generasi yang mencintai bumi ini dengan kesempurnaan ciptaan tuhan yang ia miliki,aku akan menjaganya,bukan malah ngerusak originalnya semua ini.
Belum sampai disini,satu hari ini aku sangat lelah banget,lelah dengan kamar baru yang seluas dan selebar ini,bulan temani aku dan bintang berceritalah tentang sunyimu akan aku dengarkan dalam dingin ini.
Siang uda dengar ributnya para tukang merenovasi rumah begitupun malam suara kembang api yang tak kunjung padam malah semakin memborbardir seisi bumi seperti nuklir masih terjadi bagaiman bisa kau tertidur dalam ributnya mode yang di pakai manusia lainnya,okelah jangan egois tapi kadang mereka berlebihan aku pikir.



Puisi-Puisi

Author: Pecandu Ketinggian


Hujan malam ini



Masih sendiri
Dengarkan lagu romantis
Berharap akan temukan seorang gadis
Sepertinya,yang terjebak hujan dengan payung biru
Jemari ini masih kaku
Menulis puisi tentangmu
Yang tak ku ketahui
Jalan begitu panjang ketika detik menentang jantung
Kertas berisi tinta warnai garis kosong ini
Mungkin benar kata mereka
Cinta butuh pengorbanan,tanpa itu takkan ada artinya
Berjalanlah di malam ini
Temukan hampa jalanan yang basah
















Kita


Cinta kita sudah terikat erat
Seperti romeo dan juliet
Namun satu yang memisahkan kita

Dia tak mau
Aku juga tak mau
Sejujurnya tuhan kita satu
Tapi Cuma tangan yang memisahkan kita

Terhanyut dalam mimpi
Tak mungkin aku mengiktuti
Menolaknya adalah jalan terbaik
Bukan cinta yang tlah habis
Namun satu yang membuat kamu menangis
Kita….
















Pegang tanganku

Lebih dari dirimu
Kurang dari diriku
Sejuta hal yang indah
Tlah kita lalui sama-sama

Setelang kau terbang tinggi
Meninggalkan aku dan cinta kita
Tak mampu menahan perih yang tajam
Kau tlah pergi selamanya dan aku menyesali

Aku bermimpi
Bertemu denganmu
Dan ku peluk erat dirimu tak mau lepaskan
Tapi saat kau memandangku

Jangan lagi
Ku tak mau ini terjadi
Pegang tanganku
Aku tak ingin
Kau pergi lagi











Telah Habis

Seiring lonceng berbunyi
Aku bangun pagi
Langsung mandi dan gosok gigi

Kadang juga tak pernah
Bergegas setelah semua selesai
Jangan lupa kamar di kunci
Lagi-lagi lari pagi
Biar ngga ketinggalan angkot VIP
Sampai kampus langsung nyebrang
Sambil bakar rokok surya sebatang
Pas tiba depan kelas taunya dosen uda pulang.
Jangan telat lagi yah…


















Gelap Gulita Kota

­­­­­­Kelap-kelip lampu jalan
Mewarnai malam hari
Udara yang cukup dingin
Banyak anak kecil berkeliaran

Di sudut-sudut kota
Terhias dengan dosa
Entah mengapa?
Banyak godaan yang di terpa

Tiba di lampu merah
Ada anak kecil jualan koran
Ku lihat wajah yang pasrah
Keluar masuk jalanan

Berharap temukan sesuatu
Agar dapat mengalas perutnya
Dingin dan panas adalah hal yang biasa













Ricuhnya dunia ini


Bising-bising tak pernah berhenti
Ledakan-ledakan selalu terjadi
Teriakan-teriakan yang bergema
Tangisan-tangisan yang berbunga

Kini aku tersenyum
Tak bisa ku menangis depan umum
Melihat semua yang telah hancur
Hatiku tegar namun air mata terus meluncur

Sebab-sebab orang tak bermoral
Yang membuat dosa bukan beramal
Hembusan ketakutan dalam duka ini
Tak kunjung reda untuk berdamai























Tak Sanggup

Jalanan hidup yang semakin berdebu
Banyak canda tawa yang menunggu
Terlebih seperti mereka yang duduk di situ
Sedang menikmati dunia tertekan waktu

Harapan demi harapan
Mereka selalu inginkan
Tapi tak ada yang peduli
Hanya orang berbaik hati
Selalu menolong dan selalu mebagi rezeki

Wahai orang-orang di luar sana
Apakah kalian tak punya nurani
Tak banyak diantara mereka
Sedang menanti pertolongan kami















Suara Pagi

Embun-embun mulai bertebaran
Cakrawala pun perlahan semkain terang
Terlihat basah dan sejuk permukaan bumi
Hampa dan kosong tanpa suara

Terlelap dalam tidur
Matahari mengikuti tugasnya
Dengan percikan burung-burung
Menghiasi nada dengan indah

Awan di langit semakin berbentuk
Sangat indah pagi ini kurasakan
Dalam binar alami kecantikan alam
Indonesiaku sungguh tak tertandingi


















Kain-Kain Penutup


Ku selamatkan kau dalam dinginnya dunia
Ku benamkan kau diantara tubuhku
Masih terbayang apa yang kulakukan
Menyesal dan dosa sudah di lewatkan

Terkejut dan tak kuasa
Semalam aku entah dimana
Sekujur keringat membahasi pipiku
Baru kusadari hari dan tanggal

Malam yang singkat telah habis
Seiring dengan langkah kakiku
Mencari senggumpal penutup
Untuk luka yang tak pernah usai







































Melihat ke timur

Melihat ke timur
From: Najwa Shihab


Di timur ada matahari
Di timur pagi lebih dulu di mulai
Fajar merekah cahaya yang memerah dan lagu-lagu dari pantai sabana dan sawah-sawah
Timur ialah dayung sampan dan kebun pala harum cengkeh dan cendana timbunan emas dan tembaga
Tapi timur menderita sejak lama oleh pengakuan dan penyangkalan oleh penyatuan dan penghisapan
Jika memang ada timur dalam Indonesia
Bagaimana agar mereka merasa tak sia-sia
Melihat ke timur juga melihat ke masa depan
Di timur ada eksotisme yang mempesona
Ada juga kegelisahan yang membahana
Aroma rempah yang mengundang kolonialisme
Derita panjang yang berujung nasionalisme
Lama dilupakan dalam pembangunan di panggang api pertikaian dan perseteruan
Timur bukan tanah yang di janjikan
Timur adalah tanah yang di beri janji dan harapan yang tak pasti
Mereka tak banyak meminta hanya keadilan sebagaimana mestinya
Sebab Indonesia adalah barat,tengah dan timur tak boleh ada bagian yang jatuh dan tersungkur
Jika di timur ada yang terluka di barat juga harus merasa duka
Jika yang tergores ada padamu yang mengerang haruslah suaraku
Itulah persatuan bukan penderitaan berembel-embel persatuan
Timur adalah kita yang terjaga lebih dulu
Timur adalah Indonesia yang tak sabar menunggu


Jumat, 08 Mei 2015

Sejarah Musik keroncong


Dari sejarah perkembangannya, musik ini diperkirakan berasal dari Portugis yang dibawa ke Indonesia sekitar abad ke-16. Ketika itu, para pedagang Portugis, terutama kaum peranakan dan budak, memperkenalkansajian musik dengan permainan alat musik seperti ukulele, gitar, dan cello tanpa penyanyi. Dalam perkembangannya, musik ini mengalami pengaruh dari musik-musik daerah di Jawa seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Pada saat itu pula, sajian musik ini tidak lagi terbatas pada permainan alat musiknya tetapi juga disertai dengan nyanyian oleh seorang biduan.
Musik inipun semakin diterima masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yang ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok musik keroncong di berbagai daerah di Jawa. Bahkan, musik ini sering dimainkan di pinggir-pinggir jalan di malam hari. Secara umum, dalam permainan musik keroncong, harmoni musiknya sangat terbatas. Demikian pula dengan improvisasinyayang sangat dibatasi. Lagu-lagu umumnya memiliki bentuk  dan susunan yang sama. Syair-syairnya terdiri dari beberapa kalimat  (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik. Instrumen yang dipakai yaitu gitar melodi, bass, cello, ukulele, cak, biola, dan flute. Beberapa musisi keroncong Indonesia yaitu Gesang, Mus Mulyadi, Kelly Puspito, Hardiman, Sunarno, dan Mardjo Kahar.
          Musik dan lagu dalam sajian kroncong, banyak cengkok dan cenderung melambat dari ketukan yang asli. Keterlambatan dalam ketukan memang sengaja dilakukan karena untuk memperindah cengkok itu sendiri. Improvisasi dan ornamentasi dapat dilakukan dengan sangat bebas, asal masih dalam harmonisasi kroncong. Gaya vokal kroncong dapat mem-pengaruhi durasi berbagai frase, tergantung cara ‘ekspresi ber-lebihan’ atau vibrato. Lagu kroncong khas Indonesia (kroncong, langgam, stambul, langgam Jawa). Istilah kroncong dibawa orang Portugis ke Asia Tenggara sekitar abad 16, kemudian terdapat berbagai teori bahwa istilah tersebut dari unsur onomatopoetic, yaitu musik berbunyi seperti ‘crong-crong’ dan sampai sekarang dikenal sebagai musik kroncong. Struktur harmoni dan melodi keroncong kelihatan berasal dari music Barat, bahkan musik rakyat Portugis paling berperan. 
         
         Musik dengan kesan melankolis biasanya dipentaskan dengan dua jenis gitar (viola) dari Spanyol dan guitara dari Portugis. Jika viola memainkan melodinya, maka guitar memainkan akor-akor tonika-dominan-tonikadominan ….. secara terus menerus, subdominant dibunyikan hanya pada saat tertentu. Prinsip demikian menonjol pada kroncong, selain itu, gaya vokal diwarnai dengan vibrato yang keras (dianggap sebagai kuatnya ekspresi emosi). Standar alat musik kroncong antara lain: ukulele, banjo, gitar melodi, cello (dimainkan seperti gendang), kontra bas, biola serta flute. Secara formal kroncong asli berdasarkan suatu kerangka dengan 28 birama, dibagi masing-masing frase empat birama. Langgam kroncong kebanyakan dibagi empat frase, masingmasing dengan 8 birama (biasanya tanda birama 4/4) sesuai dengan prinsip langgam. Tokoh musik kroncong antara lain: Gesang, Kusbini, Anjarany dan lain-lain. Cara permainan ukulele dan banjo disebut onomatopoetic ‘cuk’ dan ‘cak’. Teknik permainan kurang lebih mirip ‘beat’ – ‘off-beat’. Lagu keroncong yang terkenal antara lain: Kr. Tanah Airku (Kelly Puspita), Lg. Bengawan Solo (Gesang), Stb. Baju Biru (Hardiman).
 Akulturasi Beragam Budaya


Seni Musik merupakan salah satu bentuk kesenian yang hampir dimiliki oleh setiap kebudayaan di dunia. Dengan beragam bentuk dan kekhasannya menjadikan musik sebagai identitas bagi suatu kebudayaan. Corak musik yang dimiliki oleh suatu kebudayaan tentunya berbeda dengan musik yang dimiliki kebudayaan lain. Apakah itu dari segi alat musik ataupun irama langgam lagu yang dimainkan. Pada masa sekarang musik telah menjadi bahasa yang mendunia (universal). Beberapa orang sangat menikmati alunan musik dan lagu dari suatu daerah tertentu, walaupun mereka tidak dapat memahami bahasa yang digunakan oleh si penyanyi.
Indonesia memiliki kekayaan dalam segi suku dan budaya. Dari keragaman budaya ini, patut kiranya kita ambil contoh musik sebagai salah satu bentuk dari keragaman budaya. Tentunya yang kami maksudkan disini ialah musik etnik bukan musik pop. Dalam hal ini kami akan mengambil contoh yang lebih kecil yaitu musik keroncong. Musik ini sangatlah unik karena tidak mencerminkan budaya dari salah satu daerah di Indonesia. Melainkan sebagai bukti dari percampuran dari beberapa budaya yang kemudian melahirkan musik yang khas Indonesia.
Lazimnya di Indonesia, sejarah selalu menuai perdebatan, begitu pulalah kiranya dengan Sejarah Musik Keroncong di Indonesia. Dalam tulisan ini akan dikemukakan salah satu versi dari sejarah kelahiran musik Keroncong. Di akhir tulisan akan coba kami bahas perihal Musik Keroncong di Kota Sawahlunto Sumatera Barat.

Musik Tuan & Para Budak
Portugis merupakan salah satu dari negara-negara Eropa yang merintis perjalanan ke Timur. Pada tahun 1512 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque Bangsa Portugis mulai menginjakkan kakinya di nusantara. Tujuannya ialah Sumber Daya Alam yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang di Eropa ketika itu, yakni rempah-rempah. Alfonso mengomandani beberapa orang pelaut dan para budak. Para budak di dapat dari daerah kekuasaan Portugis di India yakni Gowa, Malabar, dan Benggali.
Setelah kejatuhan Malaka ke tangan Portugis maka berdiamlah di sana Bangsa Portugis beserta para budaknya tersebut. Para budak tersebut tidak hanya berasal dari India saja, karena semenjak kedatangan Portugis ke Ambon mereka juga membawa budak dari sana. Di Ambo-Maluku, Portugis sempat mengobarkan perang dengan Kerajaan Ternate dan Tidore. Hasil dari peperangan tersebut ialah Portugis terusir dari Maluku.
Malaka yang dikuasai Portugis menjadi benteng utama dalam menghadapi Kaum Moor yang juga terdapat di kepulauan ini. Selain untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah tentunya. Bandar terbesar di Nusantara ini jatuh ke tangan  Portugis pada tahun 1511, setahun lebih awal dari kedatangan mereka ke Indonesia. Di Malaka Portugis sempat membina kehidupan, beberapa peninggalan Bangsa Portugis masih dapat kita saksikan di kota itu hingga kini. Kemungkinan di Malaka inilah seni tradisional rakyat Portugis yang bernama fado tersebar kepada para budak.
Fado
Fado merupakan seni tradisional rakyat Portugis. Akar dari kata Fado merujuk ke bahasa Latin: fatum, dapat kita padankan dengan kata fate dalam Bahasa Inggris yang artinya ialah nasib. Karakteristik musik ini ialah irama dan syairnya yang sentimental-melankolis. Menceritakan mengenai lautan, kehidupan masyarakat miskin, ataupun persahabatan. Sebagian ahli berpendapat bahwa musik ini memiliki akar pada peradaban Bangsa Moor di Semenanjung Iberia pada masa silam.
Keadaan yang jauh dari kampung halaman bagi pelaut Portugis dan nasib sebagai budak yang ditahan oleh bangsa asing di negeri asing oleh para budak, telah membuka dan berkembangnya masuknya musik fado yang sentimental-melankolis. Pada perkembangannya musik ini tidak hanya dimainkan oleh Bangsa Portugis akan tetapi juga oleh para budak mereka dari Benggali, Malabar, Goa dan Maluku.
Pada tahun 1648 Belanda merebut Malaka dari Portugis. Banyak tawanan perang yang ditawan beserta para budak mereka dibawa ke Batavia yang pada masa itu merupakan pusat kekuasaan Belanda di Asia Tenggara. Para tawanan ini kemudian ditempatkan oleh Belanda pada suatu kawasan yang bernama Tanah Serani yang kelak bernama Kampung Tugu. Daerah ini berada di tepi laut, udaranya panas, dan sangat jarang ditemukan air asin. Kalaupun ada sumur, kebanyakan airnya asin pula.
Pada tahun 1661 para budak di Tanah Serani dibebaskan oleh Belanda dengan syarat mereka harus berpindah keyakinan dari Katholik yang merupakan agama resmi Bangsa Portugis ke Protestan yang menjadi agama resmi Bangsa Belanda. Di kampung baru mereka, para mantan tawanan perang dan budak Portugis ini menggeluti usaha di bidang pertanian, berburu, dan mencari ikan. Dalam waktu senggang, mereka sering teringat lagi akan nasib dan kampung halaman nun jauh di mata. Lantunan musik fado nan melankolis yang pernah mereka nyanyikan sewaktu di Malaka belumlah hilang dari ingatan. Mereka masih memiliki kepandaian bermusik, karena musik merupakan curahan jiwa, bentuk ekspresi diri akan kehidupan yang mereka jalani. Banyak penyair-nyair zaman lampau maupun zaman sekarang menciptakan musik dengan mengambil insipirasi dari realitas kehidupan yang mereka jalani.
Maka mulailah kembali mereka melantunkan musik fado yang telah menjadi identitas mereka kaum peranakan. Dengan menggunakan alat sederhana seperti rajao, biola, gitar, rebana, cello, dua jenis ukulele yakni cak dan cuk, dan seruling. Musik ini rupanya disenangi oleh banyak orang dan akhirnya berkembang.
Fado, Moresco, & Cafrinho
Terdapat suatu keanehan yang kami temui dalam mempelajari sejarah musik Keroncong, yakni ditemukannya dua jenis seni musik yang sama-sama berasal dari Portugis yang pertama iala fado, seperti yang kita jelaskan di atas dimana musik fado merupakan suatu seni musik yang berasal dari Bangsa Portugis yang memiliki karakteristik sentimental-melangkolis. Dimana syair-syair dari lagu ini menceritakan mengenai lautan, kehidupan masyarakat miskin, dan persahabatan. Atau pendek kata menceritakan mengenai parasaian hidup.
Sedangkan moresco merupakan suatu seni musik yang diiringi tarian, berasal dari Kejayaan Peradaban Islam di Andalusia. Seni ini juga terdapat di Portugis, karena beberapa Bangsa Moro berkulit hitam yang berasal dari Pantai Utara Afrika masih menetap di negara tersebut. Selain moresco juga dikenal morisca yakni salah satu jenis gitar yang biasa digunakan oleh Bangsa Moor. Yang mana gitar ini berbentuk oval dan memiliki banyak lubang. Hal ini dikarenakan gitar yang mereka pakai merupakan perkembangan dari alat musik sittar yang biasa dipakai oleh Bangsa Arab.
Cavaquinho
Moresco sendiri merupakan seni musik yang mengiri tarian anggar antara hulubalang Muslim dan Kristen. Pada permulaannya, moresco merupakan seni musik dan tari yang mengisahkan kisah-kisah Perang Salib antara umat Muslim dan Kristen dalam kebudayaan Bangsa Moor. Moresco adaah seni yang bernafaskan Islam sedangkan seni non-Islamik disebut dengan Cafrinho yang berasal dari kata kafir yakni non-Islam. Istilah Cafrinho digunakan untuk menamakan kaum heathen atau kaum creolist Portugis di Goa-India.
Sedangkan dalam perkembangan musik keroncong disebutkan bahwa moresco merupakan bentuk awal dari perkembangan musik ini. Hal ini mungkin saja karena pada rentang waktu 1891-1903 di Surabaya yang merupakan kota pelabuhan terbesar di Hindia Belanda masa itu berdiri sebuah grup keroncong yang bernama KOMEDI STAMBOEL. Grup ini merupakan grup pertunjukan bergaya Istanbul, mereka mengadakan pertunjukan dengan cara berkeliling Hindia Belanda, Singapura, dan Malaysia. Pada umumnya pertunjukan mereka mengisahkan Hikayat 1001 Malam, Opera Eropa maupun cerita rakyat, serta hikayat-hikayat dari Timur Tengah, Persia, atapun India. Pada masa inilah dikenal musik keroncong dengan Stambul I, II, dan III.

Moresco yang bernafaskan keislaman lazimnya dinyanyikan vokalis perempuan dengan nasal voice, karena diharamkan bagi mereka menyanyi dengan membuka mulut di hadapan publik. Nasal voice tidak lazim bagi vokalis Portugis, sehingga mereka menggantikannya dengan suara falsetto yang hanya cocok untuk suara laki-laki namun tidak untuk suara perempuan. Akibatnya vokalis perempuan terdengar berteriak bukan lagi bernyanyi, seperti halnya suara para vokalis perempuan dalam menyanyikan lagu keroncong pada tahun 1920-an di Indonesia. Ternyata kasus yang sama terjadi juga pada fado Portugis yang berasal dari Moresco, seperti lagu Folgadinho berikut ini dengan nada tertinggi pada f#2. Namun yang menarik adalah imitasi nasal voice dari vokalis perempuan Portugis sebagai tuntutan dalam menyanyikan sebuah Moresco menghasilkan warna yang berbeda dengan para sindhen Jawa, karena lebih merupakan sebuah jeritan falsetto dibandingkan dengan vokalis laki-laki yang bebas membuka mulut.
Folgadinho menjadi julukan bagi seseorang yang suka bermalas-malasan. Khususnya bagi orang Moor di Portugal yang gemar bekerja, istilah Folgadinho menjadi sebuah sindiran. Syair lagu Folgadinho bersifat parodial dan responsorial yang selalu diakhiri dengan refrain. Sebagai fado pengiring tarian refrain dinyanyikan tutti chorus sambil bertepuk tangan, sebagai pengganti waditra adufe atau rebana Arab, yang asalnya adalah bunyi kerincing gelang kaki si penari Moor di istana Portugal pada abad ke-12, seperti halnya penari Katakali dari India, atau penari Ngremo gaya Jawa Timuran.