saat itu hujan di sore hari yang sepi,jauh dari perbatasan dunia ada yang terpaku tersenyum memandang wajah tua di depan kaca,sudahkah kau puas tentang dunia?
berhari-hari yang lewat begitu cepat detak yang begitu berharga di tiap detik waktu,belum begitu senja,lalu tanganmu gemetar menyentuh selembar kain dari jendela yang terbuka.
nostalgia lama tentang lampau dingin menyerap kulitmu ku berikan selimut penghangat di bukit.
jari-jemari yang kaku pikirkan jenuh liputi langit,dan hari ini masih hujan.
aku dan kamu sebelum semuanya berlalu,ada cinta yang hening tanpa dekapanmu,pelukan hampa para perindu,dimana kamu berada?
surga,begitu katanya menyapa senja yang pergi gelap pun datang,hatimu membeku kelam di keriuhan zaman,jujur saja ada yang berhenti sebelum semuanya kacau menjadi bingung.
cahaya dari malaikat bayangan setan muncul di mimpimu,pilihlah jalan kembali atau maju ke depan.
pahamilah dengung nadi urat yang memutus oleh garis lebar nyawa berkabut larva,
indah pelangi berkata lain setalah malam datang ada rasa rindu yang berkepanjangan jangan atau lupakanlah sementara saja jika segala usai berisi emosi,mati di usia dini menyerah begitu saja.
jika dunia semakin marah pembatas jalanan akan patah,apa selanjutnya?
Jumat, 02 September 2016
Minggu, 07 Februari 2016
True History
Osama bin Laden, Al-Qaeda or other terrorist.
in fact they never existed, as did World War 1 & 2 it is merely acting, their soldiers fought "an on the battlefield while the big boss of them are good friends with the enemy, I will find it funny when the time sitting in school and listen to the history of mankind, a period called the cave.
born of the knights Templars who destroy the earth from Europe and the Jews were deceived, they learn witchcraft or satanism see the symbols of their hands American officials.
or we become slaves in the UN led by America and throughout the hemisphere must be subject to them.
many babble we hear celotehmu not stupid.
we just want to make peace with the past you rusaki the moment.
we are simply trying to make a hand without bloodshed, but if you skip this line then see what happens in four phases to this.
in fact they never existed, as did World War 1 & 2 it is merely acting, their soldiers fought "an on the battlefield while the big boss of them are good friends with the enemy, I will find it funny when the time sitting in school and listen to the history of mankind, a period called the cave.
born of the knights Templars who destroy the earth from Europe and the Jews were deceived, they learn witchcraft or satanism see the symbols of their hands American officials.
or we become slaves in the UN led by America and throughout the hemisphere must be subject to them.
many babble we hear celotehmu not stupid.
we just want to make peace with the past you rusaki the moment.
we are simply trying to make a hand without bloodshed, but if you skip this line then see what happens in four phases to this.
Sendu Malam ini
Sendu
malam ini
Lama
bergelut dengan malam akhirnya mata ini tak mau terlelap dalam gelap,masih
merindukan esok pagi yang cerah untuk di tatap,aku tak sabar lagi apakah esok
ada sebuah nama yang menempel di papan pengumuman,menunggu satu tangga ini lelah
kawan. Banyak perjuangan yang di lalui sampai detik ini,dari juli sampai
desember kebayang yang seharusnya udah dua tangga di lewati malah belum,gemetar
kakiku untuk melangkah namun karena dorongan dari merekalah sampai disini
memeluk kasih sayang yang jauh dari pelupuk mata.
Aku percaya semuanya sudah di takdirkan
seperti jalan cerita yang semestinya,dari kisah koin lima ratus perak,dari
situlah membuat aku semakin percaya bahwa apa yang kita miliki akan kembali
pada diri kita begitupun sebaliknya.
Lama tak
bersama kalian buat merindu tak kesampaian setahun sekali berkumpul bersama
para pemilik masa depan,ada orang yang mencintai kita apa adanya dan pergi
tanpa pamit.
karena kebosanan yang aku ciptakan belum menemukan ruang pas di
hatimu wanita
Kamis, 07 Januari 2016
Episod 2016
Jumat
01 January
00.05 WITA
Entah kenapa?
Mungkin aku makhluk yang paling
aneh sedunia,yang nggak suka sama yang namanya keramaian.
Orang pada pusing mondar-mandi
sana sini aku malah berdiam diri di kamar yang baru aku tempatin.
Suasananya pun berbeda ngga kayak
kamar aku yang dulu,yang masih classic dengan design berbeda dari biasanya,suka
aja sama hal-hal yang menurut aku mengandung histori dalam hidup.
Kenalin aku pecandu ketinggian
dari langit banda neira yang kerjanya suka menulis kejadian yang terjadi begitu
saja dalam hidup sebagai kenangan buat masa depan yang menanti di ujung jalan
kota kuno peradaban dunia kala lalu.
Itulah dia namanya banda
neira,kota kecil dengan sejuta cerita.
Hari ini tepatnya malam
pergantian tahun di 2016,aku masih duduk dengan manis bersama laptop kesayangan
menulis cerita ini begitulah jari yang ku kagumi,milikmu ciptaan yang tak
setara dengan apapun di muka bumi ini tak sempurna tapi melengkapi bagaikan
rasi bintang di langit malam hari.
Dunia boleh punya sejarah yang begitu
hebat begitu pula diriku dengan sejarah yang aku ciptakan dengan jiwa,mata yang
sering bercerita bagaimana indahnya dunia bagaikan kamera yang sempurna
menjepret tiap ia berkedip,mungkin malam ini para awan mulai marah akibat ulah
manusia yang terlalu pesta pora dan terbaik menurut apa yang dia lakukan tak
banyak namun setengah penduduk dunia sekarang sedang bersuka cita menyambut
kedatangan tahun yang baru,namanya juga manusia berbeda presepsi dan tujuan
yang di gariskan oleh takdirnya.
Sudahlah lupakan saja karena aku
generasi yang mencintai bumi ini dengan kesempurnaan ciptaan tuhan yang ia
miliki,aku akan menjaganya,bukan malah ngerusak originalnya semua ini.
Belum sampai disini,satu hari ini
aku sangat lelah banget,lelah dengan kamar baru yang seluas dan selebar
ini,bulan temani aku dan bintang berceritalah tentang sunyimu akan aku
dengarkan dalam dingin ini.
Siang uda dengar ributnya para
tukang merenovasi rumah begitupun malam suara kembang api yang tak kunjung
padam malah semakin memborbardir seisi bumi seperti nuklir masih terjadi
bagaiman bisa kau tertidur dalam ributnya mode yang di pakai manusia
lainnya,okelah jangan egois tapi kadang mereka berlebihan aku pikir.
Puisi-Puisi
Author: Pecandu Ketinggian
Hujan
malam ini
Masih sendiri
Dengarkan lagu romantis
Berharap akan temukan seorang gadis
Sepertinya,yang terjebak hujan dengan payung biru
Jemari ini masih kaku
Menulis puisi tentangmu
Yang tak ku ketahui
Jalan begitu panjang ketika detik menentang jantung
Kertas berisi tinta warnai garis kosong ini
Mungkin benar kata mereka
Cinta butuh pengorbanan,tanpa itu takkan ada artinya
Berjalanlah di malam ini
Temukan hampa jalanan yang basah
Kita
Cinta kita sudah terikat erat
Seperti romeo dan juliet
Namun satu yang memisahkan kita
Dia tak mau
Aku juga tak mau
Sejujurnya tuhan kita satu
Tapi Cuma tangan yang memisahkan kita
Terhanyut dalam mimpi
Tak mungkin aku mengiktuti
Menolaknya adalah jalan terbaik
Bukan cinta yang tlah habis
Namun satu yang membuat kamu menangis
Kita….
Pegang
tanganku
Lebih dari dirimu
Kurang dari diriku
Sejuta hal yang indah
Tlah kita lalui sama-sama
Setelang kau terbang tinggi
Meninggalkan aku dan cinta kita
Tak mampu menahan perih yang tajam
Kau tlah pergi selamanya dan aku menyesali
Aku bermimpi
Bertemu denganmu
Dan ku peluk erat dirimu tak mau lepaskan
Tapi saat kau memandangku
Jangan lagi
Ku tak mau ini terjadi
Pegang tanganku
Aku tak ingin
Kau pergi lagi
Telah
Habis
Seiring lonceng berbunyi
Aku bangun pagi
Langsung mandi dan gosok gigi
Kadang juga tak pernah
Bergegas setelah semua selesai
Jangan lupa kamar di kunci
Lagi-lagi lari pagi
Biar ngga ketinggalan angkot VIP
Sampai kampus langsung nyebrang
Sambil bakar rokok surya sebatang
Pas tiba depan kelas taunya dosen uda pulang.
Jangan telat lagi yah…
Gelap
Gulita Kota
Kelap-kelip
lampu jalan
Mewarnai malam hari
Udara yang cukup dingin
Banyak anak kecil berkeliaran
Di sudut-sudut kota
Terhias dengan dosa
Entah mengapa?
Banyak godaan yang di terpa
Tiba di lampu merah
Ada anak kecil jualan koran
Ku lihat wajah yang pasrah
Keluar masuk jalanan
Berharap temukan sesuatu
Agar dapat mengalas perutnya
Dingin dan panas adalah hal yang biasa
Ricuhnya
dunia ini
Bising-bising tak pernah berhenti
Ledakan-ledakan selalu terjadi
Teriakan-teriakan yang bergema
Tangisan-tangisan yang berbunga
Kini aku tersenyum
Tak bisa ku menangis depan umum
Melihat semua yang telah hancur
Hatiku tegar namun air mata terus meluncur
Sebab-sebab orang tak bermoral
Yang membuat dosa bukan beramal
Hembusan ketakutan dalam duka ini
Tak kunjung reda untuk berdamai
Tak
Sanggup
Jalanan hidup yang semakin berdebu
Banyak canda tawa yang menunggu
Terlebih seperti mereka yang duduk di situ
Sedang menikmati dunia tertekan waktu
Harapan demi harapan
Mereka selalu inginkan
Tapi tak ada yang peduli
Hanya orang berbaik hati
Selalu menolong dan selalu mebagi rezeki
Wahai orang-orang di luar sana
Apakah kalian tak punya nurani
Tak banyak diantara mereka
Sedang menanti pertolongan kami
Suara
Pagi
Embun-embun mulai bertebaran
Cakrawala pun perlahan semkain terang
Terlihat basah dan sejuk permukaan bumi
Hampa dan kosong tanpa suara
Terlelap dalam tidur
Matahari mengikuti tugasnya
Dengan percikan burung-burung
Menghiasi nada dengan indah
Awan di langit semakin berbentuk
Sangat indah pagi ini kurasakan
Dalam binar alami kecantikan alam
Indonesiaku sungguh tak tertandingi
Kain-Kain
Penutup
Ku selamatkan kau dalam dinginnya dunia
Ku benamkan kau diantara tubuhku
Masih terbayang apa yang kulakukan
Menyesal dan dosa sudah di lewatkan
Terkejut dan tak kuasa
Semalam aku entah dimana
Sekujur keringat membahasi pipiku
Baru kusadari hari dan tanggal
Malam yang singkat telah habis
Seiring dengan langkah kakiku
Mencari senggumpal penutup
Untuk luka yang tak pernah usai
Melihat ke timur
Melihat ke timur
From: Najwa Shihab
Di timur ada matahari
Di timur pagi lebih dulu di mulai
Fajar merekah cahaya yang memerah dan lagu-lagu dari
pantai sabana dan sawah-sawah
Timur ialah dayung sampan dan kebun pala harum
cengkeh dan cendana timbunan emas dan tembaga
Tapi timur menderita sejak lama oleh pengakuan dan
penyangkalan oleh penyatuan dan penghisapan
Jika memang ada timur dalam Indonesia
Bagaimana agar mereka merasa tak sia-sia
Melihat ke timur juga melihat ke masa depan
Di timur ada eksotisme yang mempesona
Ada juga kegelisahan yang membahana
Aroma rempah yang mengundang kolonialisme
Derita panjang yang berujung nasionalisme
Lama dilupakan dalam pembangunan di panggang api
pertikaian dan perseteruan
Timur bukan tanah yang di janjikan
Timur adalah tanah yang di beri janji dan harapan
yang tak pasti
Mereka tak banyak meminta hanya keadilan sebagaimana
mestinya
Sebab Indonesia adalah barat,tengah dan timur tak
boleh ada bagian yang jatuh dan tersungkur
Jika di timur ada yang terluka di barat juga harus
merasa duka
Jika yang tergores ada padamu yang mengerang haruslah
suaraku
Itulah persatuan bukan penderitaan berembel-embel
persatuan
Timur adalah kita yang terjaga lebih dulu
Timur adalah Indonesia yang tak sabar menunggu
Jumat, 08 Mei 2015
Sejarah Musik keroncong
Dari sejarah perkembangannya, musik ini diperkirakan berasal
dari Portugis yang dibawa ke Indonesia sekitar abad ke-16. Ketika
itu, para pedagang Portugis, terutama kaum peranakan dan budak,
memperkenalkansajian musik dengan permainan alat musik seperti ukulele,
gitar, dan cello tanpa penyanyi. Dalam perkembangannya, musik ini mengalami
pengaruh dari musik-musik daerah di Jawa seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan
Yogyakarta. Pada saat itu pula, sajian musik ini tidak lagi terbatas pada
permainan alat musiknya tetapi juga disertai dengan nyanyian oleh seorang
biduan.
Musik inipun semakin diterima masyarakat Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa yang ditandai dengan munculnya kelompok-kelompok musik
keroncong di berbagai daerah di Jawa. Bahkan, musik ini sering dimainkan di
pinggir-pinggir jalan di malam hari. Secara umum, dalam permainan musik
keroncong, harmoni musiknya sangat terbatas. Demikian pula dengan
improvisasinyayang sangat dibatasi. Lagu-lagu umumnya memiliki bentuk dan
susunan yang sama. Syair-syairnya terdiri dari beberapa kalimat (umumnya
7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik. Instrumen yang dipakai
yaitu gitar melodi, bass, cello, ukulele,
cak, biola, dan flute. Beberapa musisi keroncong Indonesia yaitu Gesang,
Mus Mulyadi, Kelly Puspito, Hardiman, Sunarno, dan Mardjo Kahar.
Musik dan lagu dalam sajian kroncong, banyak cengkok dan
cenderung melambat dari ketukan yang asli. Keterlambatan dalam ketukan memang
sengaja dilakukan karena untuk memperindah cengkok itu sendiri. Improvisasi dan
ornamentasi dapat dilakukan dengan sangat bebas, asal masih dalam harmonisasi
kroncong. Gaya vokal kroncong dapat mem-pengaruhi durasi berbagai frase,
tergantung cara ‘ekspresi ber-lebihan’ atau vibrato. Lagu kroncong khas Indonesia
(kroncong, langgam, stambul, langgam Jawa). Istilah kroncong dibawa orang
Portugis ke Asia Tenggara sekitar abad 16, kemudian terdapat berbagai teori bahwa istilah
tersebut dari unsur onomatopoetic, yaitu musik berbunyi seperti ‘crong-crong’
dan sampai sekarang dikenal sebagai musik kroncong. Struktur harmoni dan melodi
keroncong kelihatan berasal dari music Barat, bahkan musik rakyat Portugis
paling berperan.
Musik dengan kesan melankolis biasanya dipentaskan dengan dua
jenis gitar (viola) dari Spanyol dan guitara dari Portugis. Jika viola
memainkan melodinya, maka guitar memainkan akor-akor
tonika-dominan-tonikadominan ….. secara terus menerus, subdominant dibunyikan
hanya pada saat tertentu. Prinsip demikian menonjol pada kroncong, selain itu,
gaya vokal diwarnai dengan vibrato yang keras (dianggap sebagai kuatnya
ekspresi emosi). Standar alat musik kroncong antara lain: ukulele, banjo, gitar
melodi, cello (dimainkan seperti gendang), kontra bas, biola serta flute.
Secara formal kroncong asli berdasarkan suatu kerangka dengan 28 birama, dibagi
masing-masing frase empat birama. Langgam kroncong kebanyakan dibagi empat frase, masingmasing dengan 8
birama (biasanya tanda birama 4/4) sesuai dengan prinsip langgam. Tokoh musik
kroncong antara lain: Gesang, Kusbini, Anjarany dan lain-lain. Cara permainan
ukulele dan banjo disebut onomatopoetic ‘cuk’ dan ‘cak’. Teknik permainan
kurang lebih mirip ‘beat’ – ‘off-beat’. Lagu keroncong yang terkenal antara
lain: Kr. Tanah Airku (Kelly Puspita), Lg. Bengawan Solo (Gesang), Stb. Baju Biru
(Hardiman).
Seni Musik merupakan salah satu bentuk kesenian
yang hampir dimiliki oleh setiap kebudayaan di dunia. Dengan beragam bentuk dan
kekhasannya menjadikan musik sebagai identitas bagi suatu kebudayaan. Corak
musik yang dimiliki oleh suatu kebudayaan tentunya berbeda dengan musik yang
dimiliki kebudayaan lain. Apakah itu dari segi alat musik ataupun irama langgam
lagu yang dimainkan. Pada masa sekarang musik telah menjadi bahasa yang
mendunia (universal). Beberapa orang sangat menikmati alunan musik dan lagu
dari suatu daerah tertentu, walaupun mereka tidak dapat memahami bahasa yang
digunakan oleh si penyanyi.
Indonesia memiliki kekayaan dalam segi suku dan
budaya. Dari keragaman budaya ini, patut kiranya kita ambil contoh musik
sebagai salah satu bentuk dari keragaman budaya. Tentunya yang kami maksudkan
disini ialah musik etnik bukan musik pop. Dalam hal ini kami akan mengambil
contoh yang lebih kecil yaitu musik keroncong. Musik ini sangatlah unik karena
tidak mencerminkan budaya dari salah satu daerah di Indonesia. Melainkan
sebagai bukti dari percampuran dari beberapa budaya yang kemudian melahirkan
musik yang khas Indonesia.
Lazimnya di Indonesia, sejarah selalu menuai
perdebatan, begitu pulalah kiranya dengan Sejarah Musik Keroncong di Indonesia.
Dalam tulisan ini akan dikemukakan salah satu versi dari sejarah kelahiran
musik Keroncong. Di akhir tulisan akan coba kami bahas perihal Musik Keroncong
di Kota Sawahlunto Sumatera Barat.
Musik Tuan & Para Budak
Portugis merupakan salah satu dari negara-negara
Eropa yang merintis perjalanan ke Timur. Pada tahun 1512 di bawah pimpinan
Alfonso de Albuquerque Bangsa Portugis mulai menginjakkan kakinya di nusantara.
Tujuannya ialah Sumber Daya Alam yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang di
Eropa ketika itu, yakni rempah-rempah. Alfonso mengomandani beberapa
orang pelaut dan para budak. Para budak di dapat dari daerah kekuasaan Portugis
di India yakni Gowa, Malabar, dan Benggali.
Setelah kejatuhan Malaka ke tangan Portugis maka
berdiamlah di sana Bangsa Portugis beserta para budaknya tersebut. Para budak
tersebut tidak hanya berasal dari India saja, karena semenjak kedatangan
Portugis ke Ambon mereka juga membawa budak dari sana. Di Ambo-Maluku, Portugis
sempat mengobarkan perang dengan Kerajaan Ternate dan Tidore. Hasil dari
peperangan tersebut ialah Portugis terusir dari Maluku.
Malaka yang dikuasai Portugis menjadi benteng utama
dalam menghadapi Kaum Moor yang juga terdapat di kepulauan ini. Selain untuk menguasai jalur
perdagangan rempah-rempah tentunya. Bandar terbesar di Nusantara ini jatuh ke
tangan Portugis pada tahun 1511, setahun lebih awal dari kedatangan
mereka ke Indonesia. Di Malaka Portugis sempat membina kehidupan, beberapa
peninggalan Bangsa Portugis masih dapat kita saksikan di kota itu hingga kini.
Kemungkinan di Malaka inilah seni tradisional rakyat Portugis yang bernama fado
tersebar kepada para budak.
Fado
Fado merupakan seni tradisional rakyat
Portugis. Akar dari kata Fado merujuk ke bahasa Latin: fatum, dapat
kita padankan dengan kata fate dalam Bahasa Inggris yang artinya ialah
nasib. Karakteristik musik ini ialah irama dan syairnya yang
sentimental-melankolis. Menceritakan mengenai lautan, kehidupan masyarakat
miskin, ataupun persahabatan. Sebagian ahli berpendapat bahwa musik ini
memiliki akar pada peradaban Bangsa Moor di Semenanjung Iberia pada masa silam.
Keadaan yang jauh dari kampung halaman bagi pelaut
Portugis dan nasib sebagai budak yang ditahan oleh bangsa asing di negeri asing
oleh para budak, telah membuka dan berkembangnya masuknya musik fado
yang sentimental-melankolis. Pada perkembangannya musik ini tidak hanya
dimainkan oleh Bangsa Portugis akan tetapi juga oleh para budak mereka dari
Benggali, Malabar, Goa dan Maluku.
Pada tahun 1648 Belanda merebut Malaka dari
Portugis. Banyak tawanan perang yang ditawan beserta para budak mereka dibawa
ke Batavia yang pada masa itu merupakan pusat kekuasaan Belanda di Asia
Tenggara. Para tawanan ini kemudian ditempatkan oleh Belanda pada suatu kawasan
yang bernama Tanah Serani yang kelak bernama Kampung Tugu. Daerah ini berada di
tepi laut, udaranya panas, dan sangat jarang ditemukan air asin. Kalaupun ada
sumur, kebanyakan airnya asin pula.
Pada tahun 1661 para budak di Tanah Serani
dibebaskan oleh Belanda dengan syarat mereka harus berpindah keyakinan dari
Katholik yang merupakan agama resmi Bangsa Portugis ke Protestan yang menjadi
agama resmi Bangsa Belanda. Di kampung baru mereka, para mantan tawanan perang
dan budak Portugis ini menggeluti usaha di bidang pertanian, berburu, dan
mencari ikan. Dalam waktu senggang, mereka sering teringat lagi akan nasib dan
kampung halaman nun jauh di mata. Lantunan musik fado nan melankolis
yang pernah mereka nyanyikan sewaktu di Malaka belumlah hilang dari ingatan.
Mereka masih memiliki kepandaian bermusik, karena musik merupakan curahan jiwa,
bentuk ekspresi diri akan kehidupan yang mereka jalani. Banyak penyair-nyair
zaman lampau maupun zaman sekarang menciptakan musik dengan mengambil
insipirasi dari realitas kehidupan yang mereka jalani.
Maka mulailah kembali mereka melantunkan musik fado
yang telah menjadi identitas mereka kaum peranakan. Dengan menggunakan alat sederhana
seperti rajao, biola, gitar, rebana, cello, dua jenis ukulele yakni cak dan
cuk, dan seruling. Musik ini rupanya disenangi oleh banyak orang dan
akhirnya berkembang.
Terdapat suatu keanehan yang kami temui dalam
mempelajari sejarah musik Keroncong, yakni ditemukannya dua jenis seni musik
yang sama-sama berasal dari Portugis yang pertama iala fado, seperti
yang kita jelaskan di atas dimana musik fado merupakan suatu seni
musik yang berasal dari Bangsa Portugis yang memiliki karakteristik
sentimental-melangkolis. Dimana syair-syair dari lagu ini menceritakan mengenai
lautan, kehidupan masyarakat miskin, dan persahabatan. Atau pendek kata
menceritakan mengenai parasaian hidup.
Sedangkan moresco merupakan suatu seni
musik yang diiringi tarian, berasal dari Kejayaan Peradaban Islam di Andalusia.
Seni ini juga terdapat di Portugis, karena beberapa Bangsa Moro berkulit hitam
yang berasal dari Pantai Utara Afrika masih menetap di negara tersebut. Selain moresco
juga dikenal morisca yakni salah satu jenis gitar yang biasa digunakan
oleh Bangsa Moor. Yang mana gitar ini berbentuk oval dan memiliki banyak
lubang. Hal ini dikarenakan gitar yang mereka pakai merupakan perkembangan dari
alat musik sittar yang biasa dipakai oleh Bangsa Arab.
Moresco sendiri merupakan seni musik yang mengiri
tarian anggar antara hulubalang Muslim dan Kristen. Pada permulaannya,
moresco merupakan seni musik dan tari yang mengisahkan kisah-kisah Perang Salib
antara umat Muslim dan Kristen dalam kebudayaan Bangsa Moor. Moresco adaah seni
yang bernafaskan Islam sedangkan seni non-Islamik disebut dengan Cafrinho yang
berasal dari kata kafir yakni non-Islam. Istilah Cafrinho digunakan
untuk menamakan kaum heathen atau kaum creolist Portugis di Goa-India.
Sedangkan dalam perkembangan musik keroncong
disebutkan bahwa moresco merupakan bentuk awal dari perkembangan musik
ini. Hal ini mungkin saja karena pada rentang waktu 1891-1903 di Surabaya yang
merupakan kota pelabuhan terbesar di Hindia Belanda masa itu berdiri sebuah
grup keroncong yang bernama KOMEDI STAMBOEL. Grup ini merupakan grup
pertunjukan bergaya Istanbul, mereka mengadakan pertunjukan dengan cara
berkeliling Hindia Belanda, Singapura, dan Malaysia. Pada umumnya pertunjukan
mereka mengisahkan Hikayat 1001 Malam, Opera Eropa maupun cerita rakyat, serta
hikayat-hikayat dari Timur Tengah, Persia, atapun India. Pada masa inilah
dikenal musik keroncong dengan Stambul I, II, dan III.
Moresco yang bernafaskan keislaman lazimnya
dinyanyikan vokalis perempuan dengan nasal voice, karena diharamkan
bagi mereka menyanyi dengan membuka mulut di hadapan publik. Nasal voice tidak
lazim bagi vokalis Portugis, sehingga mereka menggantikannya dengan suara falsetto
yang hanya cocok untuk suara laki-laki namun tidak untuk suara perempuan.
Akibatnya vokalis perempuan terdengar berteriak bukan lagi bernyanyi, seperti
halnya suara para vokalis perempuan dalam menyanyikan lagu keroncong pada tahun
1920-an di Indonesia. Ternyata kasus yang sama terjadi juga pada fado Portugis
yang berasal dari Moresco, seperti lagu Folgadinho berikut ini dengan nada
tertinggi pada f#2. Namun yang menarik adalah imitasi nasal voice dari
vokalis perempuan Portugis sebagai tuntutan dalam menyanyikan sebuah Moresco
menghasilkan warna yang berbeda dengan para sindhen Jawa, karena lebih
merupakan sebuah jeritan falsetto dibandingkan dengan vokalis laki-laki
yang bebas membuka mulut.
Folgadinho menjadi julukan bagi seseorang yang suka
bermalas-malasan. Khususnya bagi orang Moor di Portugal yang gemar bekerja,
istilah Folgadinho menjadi sebuah sindiran. Syair lagu Folgadinho bersifat parodial
dan responsorial yang selalu diakhiri dengan refrain. Sebagai
fado pengiring tarian refrain dinyanyikan tutti chorus sambil bertepuk
tangan, sebagai pengganti waditra adufe atau rebana Arab, yang asalnya
adalah bunyi kerincing gelang kaki si penari Moor di istana Portugal pada abad
ke-12, seperti halnya penari Katakali dari India, atau penari Ngremo
gaya Jawa Timuran.
Langganan:
Postingan (Atom)