Jumat, 02 September 2016

Jendela Yang Terbuka

saat itu hujan di sore hari yang sepi,jauh dari perbatasan dunia ada yang terpaku tersenyum memandang wajah tua di depan kaca,sudahkah kau puas tentang dunia?
berhari-hari yang lewat begitu cepat detak yang begitu berharga di tiap detik waktu,belum begitu senja,lalu tanganmu gemetar menyentuh selembar kain dari jendela yang terbuka.
nostalgia lama tentang lampau dingin menyerap kulitmu ku berikan selimut penghangat di bukit.
jari-jemari yang kaku pikirkan jenuh liputi langit,dan hari ini masih hujan.

aku dan kamu sebelum semuanya berlalu,ada cinta yang hening tanpa dekapanmu,pelukan hampa para perindu,dimana kamu berada?
surga,begitu katanya menyapa senja yang pergi gelap pun datang,hatimu membeku kelam di keriuhan zaman,jujur saja ada yang berhenti sebelum semuanya kacau menjadi bingung.
cahaya dari malaikat bayangan setan muncul di mimpimu,pilihlah jalan kembali atau maju ke depan.
pahamilah dengung nadi urat yang memutus oleh garis lebar nyawa berkabut larva,

indah pelangi berkata lain setalah malam datang ada rasa rindu yang berkepanjangan jangan atau lupakanlah sementara saja jika segala usai berisi emosi,mati di usia dini menyerah begitu saja.
jika dunia semakin marah pembatas jalanan akan patah,apa selanjutnya?

0 komentar: