Rabu, 25 Maret 2015

"jangan jadi budak di negeri sendiri"

Problematika maluku akan tanda kutip di baris kedua
"jangan jadi budak di negeri sendiri"
Ini yang sudah di terapkan oleh pemerintah,entah apa maksudnya.
ketika sending berujung the king,ekonomi atau apalah oke,tapi jangan di birokrasi aku takut jika kita orang maluku tidak menyadari akan hal ini,mungkin pemikiran anak kecil seperti saya terlalu heboh atau gila tapi marilah kita sejenak bernostalgia sebentar tentang negeri yang paling indah itu,khas negeri kita itu ada dua "mangael deng bakabong"
dimana perputaran uang tercepat ada di kota Ambon,tapi jangan lupa apabila kita terlalu sibuk melihat dapur ,mungkin kita tidak tahu apa yang terjadi di ruang tamu kita,mereka berdiskusi tentang All access penerapan hidden system yang profesional.
timur di anggap sebagai wadah untuk unjuk gigi,tapi kita merasa biasa saja.
lebih dari pada itu ada sesuatu yang sudah sepantasnya nyong" deng nona" maluku takore di hati par bagara,jang sampe eso lusa katong rasa laeng di nagri sandiri.
satu su lolos dong baku pange laeng par satu rumah deng katong,baibai orang rumah yang dapa user nanti.
Politik memang sadap maar dong lupa akang itu dar mana.

0 komentar: