Minggu, 05 April 2015

Lalu dan Lalu

Bukan penghargaan tapi ini tentang sastraku,aku tak peduli dengan piala itu.
aku terlahir untuk membaca dan kewajibanku menulis menaruh sebuah makna kelak di cicipi cucu-cucuku,yah dari sekian banyak sudah aku lihat,kenapa segitunya.
Memang pengetahuan adalah guru yang hingga kini belum di temukan tunggal di samudera sana,jangan gelisah karena belum temukan jalan pulang,aku masih disini bersamamu awan,aku tinggal di langit dan sering berkunjung di biru lautan kadang aku merasa kesepian dengan musik alam,mungkin bukan sekarang jika tiba saatnya akankah ada yang menemani,maukah kau melihat senja seumur hidupmu bersamaku?
Mimpi-mimpi bersamamu adalah palsu,nyata jikala aku tertidur.
sopan bila rindu dan cinta tak ada petunjuk tentangmu,masih hujan di luar sana,ayo masuk dulu ku buatkan teh.
tisu itu yang jatuh dari tanganmu akan ku simpan di laci kecilku,oh iyah parfum yang pecah di kelas tindak pidana korupsi dan ekonomi,yang temanmu jatuhkan waktu dosen masuk itu juga ku simpan.
masih belum mengantuk,05.48 am.
Fajar baru di hari senin 6 April 2015,stay tune with andaikan ku punya sayap lagu waktu kecil yang bikin tegar waktu aku di kalahkan teman kelas yang selalu juara di pelajaran matematika kelas 2 sd.
oh iyah aku lupa roti buatan mama di tas,bentar yah aku ambil.
ini aku sebut bread green ala mama,ngga tau kenapa aku juga sampe bisa bikin tuh kue.
Mama,aku pulang....
kenalin,nih jesa.
teman baru aku ma.
Mama,ajarin aku sama je bikinin bread green yah?
Mama;iyah boleh.
di sore itu hujan mengguyur,jauh di sebrang waktu aku meluncur dengan sweater merah mellon.
tepatnya di depan kantor gubernur,mobil-mobil terparkir ambruk,mementingkan keperluan negara,lupakah pejabat di dalam negara itu bukan cuman kalian?
terbangun di shubuh sunyi alarm ke surga memanggil.
di jendela pipa langit yang biru,mataku sayup lagi terpesona fatamorgana dunia.
Tuhan aku butuh bantal sebentar dan vas bunga agar ku tenang di 1/2 malam.

0 komentar: